Selasa, 16 Maret 2010

TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

TAMAN  NASIONAL  GUNUNG  RINJANI

Alamat : Jl. Majapahit No. 54B - Mataram

Nusa Tenggara Barat

Telp. (0370) 27851

  • Dinyatakan sebagai taman nasional oleh Menteri Kehutanan tahun 1990 dengan luas ± 41.330 ha. Secara administratif pemerintahan berada pada 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Lombok Barat, kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Dati I Nusa Tenggara Barat.
  • Cara mencapai lokasi :
  •  
    • Mataram - Selong - sambelia - Sembalun Lawang, ± 140 km (4,5 jam)
    • Mataram - Bayan - Senaru, ± 82 km (2,5 jam)
    • Mataram - Bayan - torean, 85 km (2,5 jam)
    • Mataram - Masbagik - Kutaraja - Tetebatu, 60 km (1,7 jam)
       
  • Potensi kawasan :
    Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan daerah yang bergunung-gunung dengan ketinggian antara 550 m s/d 3.000 m dpl. Puncak ketinggian terdapat di Gunung Rinjani (3.726 m dpl) yang merupakan gunung tertinggi ketiga di Indonesia. Mempunyai iklim tropis dengan rata-rata curah hujan sekitar 2.066 mm per tahun di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Tengah. Di lembah sebelah Barat G. Rinjani terdapat Danau Segara Anak (2.008 m dpl) yang airnya berbau belerang dengan suhu yang berbeda yaitu mulai dari dingin, hangat sampai panas. Beberapa tipe vegetasi yang ada di Taman Nasional yaitu hutan hujan tropis dataran rendah, hutan hujan tropis pegunungan, hutan sekunder dan hutan-hutan sepanjang aliran sungai. Beberapa flora yang ada di Taman Nasional Rinjani antara lain Bayur (Pterospermun javanicum), Mahoni (Swietenia macrophilla), Beringin (Ficus superba), Suren (Toona sureni), bunnga abadi "Eidelweis", anggrek (Vanda sp.), Lumut jenggot (Usnea sp.) dan lain-lain. Sedangkan fauna yang ada di Taman Nasional Rinjani antara lain Rusa (Cervus timorensis), Kijang (Muntiacus muntjak), Landak (Hystrix javanica), Lutung (Presbytis sp.), Burung koakiau (Philemon buceroides), Kakatua putih (Cacatua sp.) dan lain-lain. Terdapat satwa yang tidak terdapat di tempat lain yaitu Burung penghisap madu (Lichmera lombokia).
  • Kegiatan yang ditawarkan :
    • Rekreasi dan pariwisata alam antara lain hiking, berkemah, mandi air panas, air terjun, panorama alam dan pegunungan.
    • Penelitian
    • Upacara ritual di sekitar G. Rinjani
       
  • Fasilitas yang tersedia :
    Pondok kerja, pondok jaga, shelter, pintu gerbang, kolam mandi/MCK, jalan setapak dan lain-lain.
     
  • Informasi lainnya :
    • Taman Nasional Rinjani merupakan Sub Region Wallacea dengan Pulau Lombok sebagai perbatasannya
    • Pendakian G. Rinjani harus melapor kepada petugas, karena banyak daerah-daerah yang berbahaya untuk pendakian
    • Belum ada pengusahaan pariwisata alam

Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani
Kekayaan Sumber Daya Alam
Tempat-tempat yang patut dicatat dan dikunjungi
Route perjalanan ke Taman Nasional Gunung Rinjani
Tertib Pengunjung


KAWASAN  TAMAN  NASIONAL  GUNUNG  RINJANI

Kelompok hutan, Gunung Rinjani seluas 125.200 ha., mempunyai fungsi sebagai hutan lindung 51.500 ha, hutan produksi terbatas 9.935 ha, hutan produksi biasa 22.975 ha serta suaka margasatwa 41.330 ha yang telah menjadi Taman Nasional Gunung Rinjani sesuai dengan pernyataan Menteri Kehutanan No. 448/Menhut-VI/90 tanggal 6 Mei 1990, pada acara puncak Pekan Konservasi Alam Nasional III di Mataram, Nusa Tenggara Barat bulan Maret 1990.
Taman Nasional Gunung Rinjani menyuguhkan tantangan kepada para pengunjung untuk menikmati kekayaan dan keindahan alamnya yang khas dan unik.
Iklim tropis P. Lombok dipengaruhi oleh angin Muson Tenggara (Angin Timur) yang sifatnya kering pada bulan April s/d September dan angin Muson Barat Laut yang sifatnya basah yang terjadi pada bulan Oktober s/d April. Curah hujan di sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani berkisar antara 2000-4000 mm/tahun di bagian Selatan dan Tengah, sedangkan di kawasan bagian Timur lebih kering dengan rata-rata curah hujan 1.200 mm/tahun.
Pemandangan kaki Gunung Rinjani
Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan pegunungan tinggi dengan beberapa gunung yang masih aktif, memanjang dari Timur ke Barat 65 km dari Utara ke Selatan.
Ketinggian puncak Gn. Rinjani adalah 3.726 m dpl. merupakan gunung tertinggi ke 3 di Indonesia. Di ujung Barat Gn. Rinjani terdapat kal
Berbagai jenis kekayaan sumber daya alam terkandung di dalam kawasan Taman Nasional Gn. Rinjani, baik flora, fauna maupun gejala keunikan dan keindahan alam.
Tipe vegetasi utama yang menyusun kawasannya adalah vegetasi hutan pegunungan. Pada ketinggian 1.000-2.000 m antara lain ditumbuhi pohon beringin (Ficus superba), Garu (Dysoxylum sp), Bayur (Pterospermum javanicun) dan lain-lain. Sedangkan pada ketinggian 2.000-3.000 m terdapat Cemara Gunung (Casuarina junghunniana), Malaka (Phyllanthus emblica) dan lain-lain. Di atas ketinggian 3.000 m hanya terdapat rumput-rumputan dan batuan.

Satwa yang menghuni Taman Nasional Gn. Rinjani antara lain Rusa (Cervus timorensis), Kijang (Muntiacus muncak), Kera Hitam (Presbytis cristata), Landak (Hystrix javanica) dan lain-lain. Jenis burung antara lain Koakiau (Philemon buceroides), Belibus (Caerina aculata), Elang, Kakatua putih kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea occidentalis), Pering (Loriculus vernalis) dan lain-lain.
Di samping potensi kekayaan alam yang berupa flora dan fauna yang beraneka ragam jenisnya. Taman Nasional Gn. Rinjani juga memiliki kekayaan alam lain yang tidak kalah menariknya yaitu kekayaan berupa keunikan dan keindahan alam. Gabungan semua kekayaan inilah yang membuat Taman Nasional Gn. Rinjani mempunyai potensi pariwisata yang cukup tinggi.
dera selebar 6 km dengan dinding yang tinggi dan curam, yang di lembahnya terdapat sebuah danau yang luas dan dangkal. Danau ini terletak pada ketinggian 2.008 m dpl. Dari dalam danau muncul sebuah gunung yang masih aktif yaitu Gunung Baru (2.376 m dpl).

TEMPAT-TEMPAT YANG PATUT DICATAT DAN DIKUNJUNGI

  1. Danau Segara Anak seluas ± 156 ha yang dikelilingi oleh gunung-gunung yang merupakan dinding kaldera berwarna-warni dan sangat menarik para pengunjung, begitu pula dengan air danau yang berwarna-warni pada ketinggian 2.008 m dpl. serta pemandangan yang sangat menakjubkan.
  2. Dari puncak Gn. Rinjani dapat dinikmati pemandangan yang menakjubkan ke arah danau dan keseluruhan komplek pegunungan serta dalam keadaan cuaca baik dapat melihat pemandangan P. Lombok dan P. Sumbawa.
  3. Adanya sumber air panas (air belerang) di sekitar Danau Segara Anak (di hulu Kali Putih) yang merupakan tempat berobat bagi para pengunjung yang berpenyakit kulit dan sumber air panas Sebau terdapat di antara jalan Pesugulan dan Sembalun.
  4. Adanya air terjun Diotak Kokok Gading dan Sendang Gile banyak dikunjungi para pengunjung terutama pada hari-hari besar/libur.
ROUTE  PERJALANAN
KE  TAMAN  NASIONAL  GUNUNG  RINJANI

  1. Melalui Sembalun :
    • Mataram-Aikmel-Sembalun (4-5 jam kendaraan umum)
    • Sembalun Lawang-Puncak Gn. Rinjani (7 jam)
    • Puncak Gn. Rinjani-D. Sehara Anak (4 jam)
    • Sembalun Lawang-D. Segara Anak (8-10 jam)
   B.  Melalui Bayan/Senaru :
    • Mataram-Bayan (3-4 jam kendaraan umum)
    • Bayan-Pelawangan (7-10 jam jalan kaki)
    • Pelawangan- D. Segara Anak (2-3 jam)
    • D. Segara Anak-Pelawangan Sembalun (4-5 jam)
    • Pelawangan-Sembalun-Puncak Gn. Rinjani (2 jam) 
HAL-HAL  YANG  PERLU  DIKETAHUI  OLEH  PENGUNJUNG

Pengunjung yang hendak memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani perlu memperhatikan antara lain :
  1. Pengunjung dengan tujuan penelitian harus mendapat izin dari Dirjen PHPA Pusat, sedangkan untuk tujuan rekreasi harus mendapat ijin dari Kantor Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat. Alamat : Jl. Majapahit No. 54 B, Mataram.
  2. Pendaki disarankan membawa penunjuk jalan (guide) yang sudah berpengalaman.
  3. Pendaki disarankan melalui Bayan dan Sembalun.
  4. Para pengunjung diharapkan untuk menjaga kebersihan kawasan dengan tidak mencoret-coret dan atau memahat pohon, batuan, bangunan dan lain sebagainya.
  5. Mendirikan tenda terbatas pada tempat-tempat yang telah ditentukan.
  6. Penggunaan api dibatasi pada tempat-tempat yang telah ditentukan.
  7. Penggunaan api dibatasi pada tempat-tempat tertentu untuk mencegah kebakaran.
  8. Menjaga tata tertib, disiplin dan menataati peraturan-peraturan lainnya selama berada dalam kawasan.
  9. Setelah selesai melakukan pendakian/berkemah, agar melapor kembali ke Kantor Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat atau Pos KSDA terdekat.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar